Monumen meteorit merupakan objek wisata pendidikan yang jarang dijumpai
di daerah lain. Objek wisata ini terletak di Desa Wonotirto, Kecamatan
Bulu, yang berada di kaki Gunung Sumbing. Monumen ini dibangun untuk
menandai peristiwa alam jatuhnya meteor di ladang penduduk di Desa
Wonotirto, pada hari jum’at tanggal 11 Mei 2001, sekitar pukul 09.00.
jatuhnya meteor ini sangat mengejutkan masyarakat di sejumlah Desa di
Kecamatan Bulu. Sebab terdengar suara gemuruh yang keras dan ledakan
yang sangat dasyat. Fenomena alam yang langka ini kemudian menarik
perhatian sejumlah ilmuan untuk menelitinya. Antara lain sejumlah dosen
di Sekolah tinggi Sains dan Teknologi AKPRIND Yogyakarta. Mereka
melakukan penelitian, kemudian membangun monumen tepat di lokasi
jatuhnya meteor. Bahkan pecahan meteor ikut diabadikan dalam monument
itu. Keberadaan Monumen Meteorit tersebut semakin melengkapi genre
wisata di kaki Gunung Sumbing, di samping panorama alam yang indah,
udara pegunungan yang sejuk dan menyegarkan, serta potensi agrowisata
buah dan sayuran yang amat menawan. Kini Monumen Meteorit menjadi salah
satu objek wisata di Temanggung yang menarik dikunjungi, apalagi
didukung oleh kesejukan udara dan keindahan panorama alam dengan latar
belakang Gunung sumbing yang kokoh.
PROSPEK PENGEMBANGAN
Meski
merupakan monumen langka di jawa tengah, monumen Meteorit di desa
Wonotirto, Kecamatan Bulu, itu sebenarnya belum terlalu banyak
memberikan wahana pendidikan kepada para pengunjung, yang selama ini
didominasi oleh wisatawan lokal. Kesan yang sering kali muncul adalah
pengunjung umumnya datang karena didorong oleh rasa penasaran, belum
sampai pada kesadaran untuk melihat fenomena alam bernama meteor. Tidak
heran apabila begitu melihat dari dekat, terutama pecahan meteor yang
tertanam pada bagian atas monumen, pengunjung biasanya langsung pulang.
Kalau pun masih bertahan di Wonotirto, pada umumnya mereka ingin
menikmati kesegaran udara di kaki gunung sumbing tersebut, sembari
melihat panorama alam yang indah. Dilain hari, ketika mereka datang lagi
kemonumen, nyaris tidak ada sesuatu hal baru yang membuat mereka
penasaran. Oleh karena itu, sangat penting bagi Pemerintah Kabupaten
Temanggung untuk menambah wahana pendidikan disekitar monumen meteorit.
Misalnya membangun perpustakaan ataun museum mengenai meteor dan
fenomena alam diruang angkasa. Materinya bisa berupa replika, buku-buku,
ensiklopedi, bahkan pecahan meteor yang jatuh di tempat lain.
Penambahan ruang publik, seperti gazebo dan taman bermain anak-anak,
juga dapat menjadi salah satu siasat jitu untuk mengundang kembali para
wisatawan lama, sekaligus dapat menarik minat calon wisatawan baru.
Melalui berbagai upaya tersebut, monumen meteorit diharapkan bisa lebih
dikenal masyarakat bukan hanya dari kabupaten temanggung saja, melainkan
juga dari berbagai daerah lain di jawa tengah. Pengembangan monumen
meteorit sebenarnya cukup prospektif, karena didukung oleh dua objek
wisata lainnya. Yaitu keberadaan goa wonotirto yang berada didesa yang
sama, serta objek wisata alam pegunungan dengan latar belakang gunung
sumbing.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar